Pages

http://my.cbox.ws/wirazarojak
Ingin Widget ini ?
Klik di sini

Selasa, 26 Januari 2016

PENGANTAR KOMUNIKASI

A.Pengertian Komunikasi

Komunikasi merupakan terjemahan kata communication yang berarti perhubungan atau perkabaran. Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa latin communication dari kata dasar communis yang artinya sama. Secara terminologis, komunikasi diartikan sebagai pemberitahuan sesuatu (pesan) dari satu pihak ke pihak lain dengan menggunakan media. Pengertian menurut beberapa ahli : Menurut J.A Devito komunikasi merupakan suatu tindakan oleh satu orang atau lebih yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan terjadi dalam satu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik (J.A. Devito, 1997). Menurut Wibowo komunkasi merupakan aktifitas menyampaikan apa yang ada dipikiran, konsep yang kita miliki dan keinginan yang ingin kita sampaikan pada orang lain. Atau sebagai seni mempengaruhi orang lain untuk memperoleh apa yang kita inginkan. (B.S.Wibowo, 2002).  Menurut Astrid komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/makna yang perlu dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi  Menurut Roben.J.Gkomunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang pikiran atau perasaan  Menurut Daviskomunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain  Menurut Scham,W komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain.  Komunikasi adalah penyampaian dan memahami pesan dari satu orang kepada orang lain, komunikasi merupakan proses sosial (Modul PRT, Lembaga Administrasi).

B. Pengertian Peran Komunikasi dalam Kehidupan

Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi yang baik sangat penting untuk berinteraksi antar personal maupun antar masyarakat agar terjadi keserasian dan mencegah konflik dalam lingkungan masyarakat. Dalam hubungan bilateral antar negara diperlukan juga komunikasi yang baik agar hubungan tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar. Contoh Manfaat komunikasi adalah dalam hubungan bilateral antar negara, seperti yang terjadi antara Indonesia dengan Malaysia. Dengan adanya komunikasi yang terjalin dengan baik maka timbul kerjasama dalam berbagai bidang yang mana berdampak positif bagi kedua negara tersebut. Sebaliknya, Miss Communication (terjadinya kesalahan dalam salah satu proses komunikasi) akan menyebabkan tidak tercapainya tujuan atau misi yang hendak di capai. Seperti yang terjadi dalam hubungan Indonesia dengan Australia, dimana pihak Australia menganggap pernyataan Indonesia mengenai “Negara Bebas Teroris” di terjemahkan oleh Australia sebagai “Indonesia Gudang Teroris”. Hal ini menyebabkan dampak yang kurang baik dalam hubungan kedua negara tersebut. Dari kedua contoh di atas dapat kita simpulkan bahwa komunikasi sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan. Contoh lain dalam pendidikan seperti hubungan dosen dengan mahasiswa,dengan adanya komunikasi,maka kegiatan belajar- mengajar akan berlangsung dengan baik dan lancar.

C. Pengertian Peran Komunikasi dalam Pendidikan

Disebut juga dengan informasi kependidikan dan komunikasi pendidikan, sebab terjadinya komunikasi memang di dunia pendidikan. Pengertian lengkapnya memang tidak bisa dijelaskan hanya menggunakan betasan-batasan ringkas saja, karena seperti pengertian komunikasi umumnya, tidak mungkin dibuatkan definisinya secara ringkas, tunggal, dan tegas. Komunikasi pendidikan pun demikian, meskipun dalam hal ini sudah disentuhkan ke dalam bidang pendidikan. Pendidikan merupakan proses yang panjang, yang melibatkan banyak unsur seperti pendidik, administrator pendidikan, proses, komunikasi, peserta didik, pesan-pesan atau informasi pendidikan, dan adanya tujuan-tujuan yang dicapai dari proses pendidikan dimaksud. Itu untuk pendidikan formal. Lantas kalau pengertian pendidikan di dalam keluarga, di masyarakat, di pesantren, dan di lembaga-lembaga pendidikan luar sekolah lainnya, tentunya tidak seperti itu unsur-unsurnya. Dan pengertiannya pun menjadi berbeda. Pada pelaksanaan pendidikan formal atau pendidikan melalui lembaga-lembaga pendidikan sekolah, tampak jelas bahwa proses komunikasi sangat dominan kedudukannya. Hal ini setidaknya tampak dalam proses instruksional, yang dalam dunia pendidikan sampai saat ini masih menduduki posisi dominan. Gambar pada halaman berikutnya menunjukkan proses pendidikan. Di situ tampak bahwa pendidikan bukan sekadar mengajari anak-anak supaya menjadi lebih baik, menjadi pintar, atau sekadar berkomunikasi dengan mereka yang isinya memberi nasehat supaya mereka berperilaku baik. Namun sudah semakin kompleks, karena melibatkan banyak unsur di dalamnya. Tidak perlu disebut seberapa penting kedudukan komunikasi dalam pendidikan. Yang jelas proses pendidikan memang sebagian besar hanya bisa dilakukan melalui adanya proses komunikasi dan keterlibatan informasi. Artinya, hampir tidak ada proses pendidikan yang tanpa melalui komunikasi dan informasi. Orang menyampaikan pesan, mengajar, memberikan data dan fakta untuk kepentingan pendidikan, merumuskan kalimat yang baik dan benar, semuanya hanya bisa dilakukan dengan penggunaan informasi komunikatif. Masalahnya adalah pada jenis komunikasi yang bagaimana dan informasi jenis apa yang biasa dan sering digunakan untuk tujuan dan menggarap bidang pendidikan. Jadi dengan kata lain adalah komunikasi yang digunakan dalam lingkungan pendidikan, atau komunikasi pendidikan yang lebih langsung mempunyai makna menyatu dalam pendidikan. Pengertian umumnya adalah proses komunikasi yang dirancang atau dipersiapkan secara khusus untuk tujuan-tujuan penyampaian pesan-pesan atau informasi pendidikan. Berbeda dengan komunikasi untuk hal-hal yang lainnya, komunikasi pendidikan mempunyai tujuan yang jelas, yakni untuk merubah perilaku sasaran ke arah yang lebih berkualitas, ke arah positif. Komunikasi pendidikan mempunyai tanggung jawab untuk itu, karena memang harus bisa dipertanggung jawabkan pada akhir dari suatu proses yang dilaksanakannya, yakni melalui suatu evaluasi hasil pendidikan. Jika hasil dari evaluasinya menunjukkan nilai yang jelek, itu bukan semata-mata kekurangberhasilan peserta pendidikan dalam mengikuti proses komunikasi pendidikan, melainkan juga menunjukkan kegagalan komunikasi pendidikan yang disampaikan oleh komunikator pendidikan di lapangan. Kalau siswa bodoh, bukan semata-mata siswanya yang tidak pandai, melainkan gurunya yang tidak berhasil menyampaikan pesan-pesan pendidikan melalui penggunaan proses komunikasi yang tepat. Dengan kata lain informasi pendidikan yang disampaikannya tidak komunikatif, atau mungkin juga karena yang disampaikan atau dikomunikasikannya bukan informasi pendidikan. Hal ini demikian, sebab, bisa saja misalnya sang guru dalam menyajikan materi pendidikannya terlalu tinggi tingkat penalarannya, mungkin juga tidak runtut penyampaiannya, salah menggunakan metode komunikasi, salah memilih strategi, kurang cocok menggunakan media komunikasi, dsb. Banyak kemungkinan mengapa pendidikan tidak berhasil.

D. Beberapa Kesalahan Pemahaman dalam Komunikasi

Dalam komunikasi terdapat beberapa hambatan yang ada, hambatn-hambatan tersebut antara lain sebgai berikut : 1. Bahasa : Dalam komunikasi peranan bahasa sangat penting karena bahasa merupakan salah satu alat bahasa verbal yang digunakan dalam berkomunikasi. Bila dalam suatu komunikasi ada kesalahpahaman yang terjadi yang disebabkan oleh bahasa itu akan menjadi hambatan dalam komunikasi . 2. Budaya: Budaya juga sangat penting dan berpengaruh. Bila dalam komunikasi ada perbedaan latar budaya dan tidak terdapat titik temu antar satu dengan yang lain hal ini dapat menjadi bomerang dalam proses komunikasi sehingga dapat menimbulkan kesalahpahaman antar personal yang dapat membuat perpecahan. 3. Kebenaran yang semu : Maksud dari kebenaran yang semu adalah benar tidak dan salahpun juga tidak. Dan dalam kata-kata yang digunakan ada bumbu kebohongan di dalamnya. Dalam sebuah komunikasi harus ada kejelasan ataupun kejujuran agar ada keterbukaan antar personal. 4. Penipuan : Hambatan komunikasi yang lain adalah penipuan. Dalam sebuah komuikasi bila terjadi penipuan akan merusak keakraban yang sudah terjadi dan sudah terpelihara selama ini. 5. Tujuan yang tidak jelas : Dalam komunikasi harus ada kejelasan dalam berhubungan agar ada tujuan yang pasti, apabila tidak ada tujuan yang jelas akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya misskomunikasi yang dapat memecahkan hubungan antar sahabat ataupun hubungan antar personal yang lainya. 6. Salah paham : Terkadang di dalam suatu komunikasi terjadi salah paham dalam interpretasi, respon, dan asumsi. Dan ini membuat suatu kesalahpahaman dalam berkomunikasi sehingga dari kesaahpahaman ini bisa terjadi perusakan suatu komunikasi. Selain itu apabila kesalahpahaman terus berlanjut dalam suatu hubungan komunikasi. Hubungan komunikasi antar personal tersebut bisa pecah atau ada pemutusan hubungan. 7. Sisi historis/ pengalaman : Setiap orang pasti memiliki pengalaman sendiri-sendiri bila dari pengalaman orang yang satu dengan yang lain tidak ada titik temu maka terjadi kesalahpahaman. Dan bila orang yang bersangkutan tidak segera memperbaiki bisa saja terjadi perusakan yang berakhir dengan pemutusan suatu hubungan atau komunikasi. 8. Menganggap enteng lawan bicara : Dalam suatu komunikasi atau hubungan kita harus bisa menghormati antar personal agar tercipta suatu hubungan yang harmonis. Tapi apabila tidak ada rasa saling menghormatimaka akan terjadi hal-halyang tidak diiiginkan misalnya pemutusan hubungan. 9. Mendominasi pembicaraan : Komunikasi dua arah akan berhasil bila kita saling mengisi dan melengkapi. Bila ada seorang yang lebih mendominasi suatu pembicaraan komunikasi tersebut tidak akan efektif dan tidak akan berjalan dengan lancar. 10. Pihak ketiga : Ketika terjadi komunikasi dua arah jangan sampai ada pihak ketiga yang datang karena pihak ketiga atau orang yang tidak diundang dapat merusak suatu komunkasi yang sudah terbina dari awal. Hal ini dapat terjadi karena pihak ketiga tidak tahu dari awal apa yang terjadi dalam komunikasi dua arah yang sebelumnya dan dai bisa merusak sedikit demi sedikit komunikasi atau hubungan yang sudah tercipta sebelumnya.

E. Pentingnya Komunikasi

1. Personal Life

Persahabatan atau pertemanan adalah istilah yamg menggambarkan perilaku kerjasama dan saling mendukung antar dua orang atau lebih . Dalam pengertian ini , istilah-istilah persahabatan mengambarkan suatu hubungan yang melibatkan beberapa hal. Hal tersebut antara lain bahwa sahabat akan menyambut kehadiran sesamanya dan menunjukan kesetiaan satu sama lain. Mereka juga akan terlibat dalam perilaku saling menolong, saling memberi seperti tukar menukar nasehat saling memberi masukan dan menolong dalam kesulitan. Sahabat adalah orang yang akan memperlihatkan perilaku yang bebalasan dan reflektif. Meskipun demikian bagi banyak orang persahabatan seringkali tidak lebih dari pada kepercayaan bahwa seseorang atau sesuatu tidak akan merugikan dan menyakiti mereka. Nilai yang terdapat dalam persahabatan sering kali apa yang di hasilkan ketika seorang sahabat memperlihatkan perlakuan yang konsisten, perlakuan tersebut antara lain: • Perlakuan memberikan apa yang terbaik bagi satu sama lain • Simpati atau empati • Kejujuran ,meskipun dalam keadaan-keadaan yang sulit bagi orang lain untuk mengucapkan kebenaran • Saling pengertian Dalam konteks persahabatan ada 3 hal pedoman untuk memupuk kepercayaan komunikasi antar personal di dalam hubungan persahabatan, yaitu : 1. Berusaha aktif memperluas kepercayaan terhadap sesuatu yang terjadi di sekeliling kita, meskipun pada sebagian orang, hal ini membutuhkan waktu yang cukup lama. 2. Kepercayaan terhadap orang lain haruslah bersifat sementara, dilakukan sedikit demi sedikit dengan memberikan penjelasan mengenai apa yang kita kawatirkan “ apa yang kita terapkan dari teman kita “, serta “ apa yang ingin kita capai “. 3. Kepercayaan tidak banyak diberikan tetapi juga diperoleh. Ketika kita menjalani hubungan persahabatan, kita akan mengharapkan adanya kepecayaan terhadap sahabat kita dan juga akan memberikan kepercayaan kepadanya. Selain kepercayaan, kita juga perlu mengembangkan ras tanggung jawab dalam membina hubungan persahabatan yang baik.

2. Relationship

Masalah komunikasi ini adalah inherent (melekat = sangat penting) terhadap kebutuhan manusia. Demikian pula halnya pada sebuah organisasi bisnis, komunikasi merupakan sumber kehidupannya. Jalur komunikasi internal yaitu komunikasi di dalam organisasi, sangat penting untuk kelancaran jalannya roda organisasi. Komunikasi internal dapat memotivasi para pegawai di dalam organisasi agar bekerja lebih efisien. Mereka memerlukan informasi yang tepat, menerima kejelasan tugas dan pengarahan dan mereka juga memerlukan kejelasan tujuan organisasi, prosedur, dan penyelesaian hal-hal yang bersifat kabur dan kontradiksi. Sedangkan komunikasi eksternal diperlukan untuk berkomunikasi dengan orang-orang lain diluar organisasi, seperti relasi, langganan, konsumen atau dengan masyarakat pada umumnya. Komunikasi eksternal ini mempunyai daya jangkau jarak jauh, yang akan membentuk goodwill (nama baik), dan membentuk imajinasi reputasi baik dihati masyarakat, melalui berbagai cara dan kegiatan, seperti promosi diberbagai media, menyebarkan pamflet dan sebagainya. Bermacam cara untuk mengadakan hubungan komunikasi antara seseorang dengan lainnya. Cara itu dalam badan usaha adalah dengan pertemuan-pertemuan, berbicara melalui telepon, mengirim surat, berbicara langsung, pemberian laporan, pemberian petunjuk, dan pemberian perintah. Kedua cara terakhir adalah cara pimpinan untuk mengadakan hubungan dengan bawahan dalam rangka melaksanakan tugas-tugasnya dalam merealisasi tujuan perusahaan. Komunikasi secara garis besar dibedakan atas dua macam sara yaitu komunikasi kedalam dan komunikasi keluar. Komunikasi kedalam itu sesuai dengan tujuan kepada siapa warta itu disampaikan, dibedakan pula atas dua macam yaitu komunikasi vertikal dan komunikasi horisontal. Komunikasi vertikal berarti proses penyampaian suatu warta dari pihak pimpinan kepada pihak pegawai atau sebaliknya. Komunikasi vertikal dibedakan pula atas komunikasi ke bawah dan komunikasi ke atas. Komunikasi ke bawah diwujudkan oleh pimpinan dengan jalan memberi perintah atau dengan jalan pemberian petunjuk. Komunikasi ke atas diwujudkan dengan pemberian laporan-laporan oleh bawahan kepada atasan. Komunikasi horisontal bermaksud menjamin hubungan yang baik antara pimpinan yang setingkat dan diwujudkan dengan mengadakan pertemuan-pertemuan secara berkala. Komunikasi keluar yang juga bertujuan menjamin hubungan yang baik antara pihak atasan dari perusahaan itu dengan pihak luar diwujudkan dengan telepon, berbicara langsung atau dengan pengiriman surat. Komunikasi keluar itu termasuk pada kategori eksternal function dari manager.

3. Professional Life

Komunikasi dalam professional life sangatlah diperlukan, karena tanpa adanya komunikasi yang baik maka keprofessionalan tersebut tidak akan berjalan dengan baik.

4. Cultural Life

Komunikasi adalah aktivitas yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Kegiatan ini sering berlangsung di antara individu-individu yang berlainan latar belakang dan budaya. Oleh karena itu, terdapat subbidang Ilmu Komunikasi yang khusus membahas komunikasi di antara pemilik latar belakang dan budaya berbeda, yaitu Komunikasi Antarbudaya (KAB). Untuk membantu Anda memahami definisi komunikasi antarbudaya, Young Yung Kim (1984) mengutarakan bahwa KAB menunjuk kepada suatu fenomena komunikasi ketika para pesertanya memiliki latar belakang budaya berbeda dan terlibat dalam suatu kontak antara satu dengan lainnya, baik secara langsung maupun tidak. Pendapat serupa dikatakan oleh Stewart (1974), komunikasi antarbudaya adalah komunikasi yang terjadi di dalam kondisi yang menunjukkan adanya perbedaan budaya, seperti bahasa, adat, nilai-nilai, dan kebiasaan. Dari definisi-definisi tersebut, kita bisa melihat bahwa perbedaan kebudayaan adalah faktor yang menentukan dalam proses komunikasi antarbudaya, selain kepribadian, umur, penampilan fisik, dan lain-lain. Oleh karena itu, banyak ahli komunikasi yang memandang KAB sebagai perluasan dari subbidang komunikasi antarmanusia lainnya (komunikasi antarpribadi, komunikasi organisasi, komunikasi massa). Di antara komunikasi dan budaya terdapat keterkaitan yang tidak bisa dipisahkan. Smith (1966) menjelaskan bahwa kebudayaan merupakan suatu kode atau kumpulan peraturan yang dipelajari dan dimiliki bersama. Untuk mempelajari dan memiliki kode atau kumpulan peraturan, dibutuhkan komunikasi. Komunikasi pun membutuhkan kode-kode dan lambang-lambang yang harus dipelajari dan dimiliki bersama. Proses komunikasi antarbudaya sangat dipengaruhi oleh persepsi seorang manusia mengenai lingkungan, orang, benda, dan peristiwa yang berada di sekitarnya. Bila seorang manusia telah memahami dan menghargai persepsi orang lain yang berbeda budaya, ia akan bisa melangsungkan proses komunikasi dengan lancar dan memperoleh reaksi yang diharapkan. Dalam komunikasi antarbudaya, tantangan dan hambatan komunikasi sangatlah banyak, mengingat masyarakat setiap bangsa mempunyai simbol dan bahasa verbal maupun nonverbal yang berbeda-beda. Orang-orang Eskimo, misalnya, biasa bersalaman dengan saling menggesek-gesekkan hidung. Bayangkan bila mereka melakukannya dengan orang Eropa atau Asia yang tidak mengetahui kebiasaan tersebut, tentunya bangsa Eskimo akan dianggap tidak sopan. Contoh lainnya bisa dilihat pada kebiasaan menganggukkan kepala. Di Indonesia atau di negara-negara lain seperti Amerika, anggukan kepala diartikan sebagai “iya” atau “mengerti”, sementara di Jepang, anggukan kepala diartikan sebagai “saya mendengarkan”. Di tengah peradaban modern yang memungkinkan manusia dari berbagai bangsa untuk bertemu dan berinteraksi, penting bagi kita untuk melangsungkan proses komunikasi antarbudaya yang sukses. Terlebih dahulu, tentunya kita harus memahami bermacam-macam kode dan peraturan yang berlaku di tempat asal rekan bicara supaya terhindar dari kesalahpahaman yang merugikan.

F. Peran Komunikasi dalam Teknologi Pendidikan

Komunikasi merupakan elemen penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Peranan Komunikasi pada aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitas utama bagi kegiatan berbagai sektor kehidupan dimana memberikan andil besar terhadap perubahan – perubahan yang mendasar pada struktur operasi dan manajemen organisasi, pendidikan, trasportasi, kesehatan dan penelitian. Oleh karena itu sangatlah penting peningkatan kemampuan sumber daya manusia Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu: (1) dari pelatihan ke penampilan, (2) dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja, (3) dari kertas ke “on line” atau saluran, (4) fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, (5) dari waktu siklus ke waktu nyata. Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dan sebagainya. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut.